PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI SUATU SISTEM


Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “sistem” yang artinya suatu keseluruhan yang tersusun dari banyak bagian ( whole compounded of several parts) (Tatang Amirin, 1886: 11). Di antara bagian-bagian itu terdapat hubungan yang berlangsung secara teratur. Definisi sistem yang lain dikemukakan Anas Sudjana yang mengutip pendapat Johnson, Kost dan Rosenzweg sebagai berikut “Suatu sistem adalah suatu kebulatan/ keseluruhan yang kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan /keseluruhan yang kompleks”. Sistem juga dikatakan sebagai kumpulan berbagai komponen yang masing- masing saling terkait, tergantung, dan saling menentukan.
Dengan kata lain sistem dapat kita simpulkan suatu kumpulan yang secara keseluruhan yang bersifat kompleks dan terorganisir yang di dalamnya terdapat himpunan komponen yang saling berkaitan secara bersama-sama dan berfungsi untuk mencapai tujuan sistem.
Jika dikaitkan dengan pendidikan, sistem pendidikan mempunyai makna satu rangkaian pemikiran dalam bidang pendidikan yang terorganisasi atau sistem pendidikan dapat disebut juga sebagai sekelompok dari unsur-unsur pendidikan yang saling berkaitan dan bekerja bersama-sama. Unsur-unsur pendidikan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Asas  pendidikan
2.      Tujuan  pendidikan
3.      Materi  pendidikan
4.      Subjek  pendidikan
5.      Objek  pendidikan
6.      Metode pendidikan
7.      Media  pendidikan
8.      Evaluasi  pendidikan
9.      Lingkungan  pendidikan
Untuk menjalankan sistem pendidikan yang baik dan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan maka unsur-unsur pendidikan yang tersebut di atas harus dapat saling berkaitan dan bekerja bersama. Berikut ini gambar sistem pendidikan :
INSTRUMENTAL INPUT   
 

RAW INPUT                           PROSES                                   OUTPUT
 

ENVIRONMENTAL INPUT
Gambar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sistem baru merupakan masukan mentah (row input) yang akan diperoses menjadi tamatan (output). Guru dan tenaga nonguru, administrasi sekolah, kurikulum, anggaran pendidikan, prasarana dan prasarana merupakan instrumental input yang memungkinkan dilaksanakannya pemerosesan mentah menjadi tamatan. Corak budaya dan kondisi ekonomi masyarakat sekitar, kependudukan, politik dan keamanan negara merupakan lingkungan atau masukan lingkungan environmental input yang secara lansung atau tidak lansung berpengaruh terhadap berperannya masukan instrumental dalam pemprosesan masukan mentah.
Dari penjelasan melalui gambar di atas, dapat diketahui bahwa komponen pendidikan yang paling utama terletak pada proses, komponen proses yang dimaksud berupa instrumental input dan environmental input, keduanya merupakan penentu apakah tujuan dari suartu sistem akan tercapai atau tidak. Kalau begitu sistem pendidikan dapat diartikan sebagai suatu himpunan dari objek-objek yang di satukan  oleh beberapa bentuk interaksi yang teratur atau saling bergantungan. Suatu kesatuan atau penyatuan menjadi keseluruhan sebagai sistem itu sendiri. Dalam cakupan pengertian sistem pendidikan termuat adanya berbagai komponen (unsur), berbagai kegiatan (menunjuk fungsi dari setiap komponen), adanya saling hubungan serta ketergantungan antar komponen, adanya keterpaduan antar komponen, adanya keluasan sistem (ada kawasan di dalam sistem dan di luar sistem), dan gerak dinamis semua fungsi dari semua kompo­nen tersebut mengarah atau berorientasi ke pencapaian tuju­an sistem yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Selanjutnya Ramayulis membagi sistem pendikan menjadi empat unsur yaitu:
1.      Kegiatan pendidikan yang meliputi: pendidikan diri sendiri, lingkungan, dan pendidikan oleh seorang kepada orang lain.
2.      Binaan pendidikan, mencakup: jasmani, akal, dan qalbu.
3.      Tempat pendidikan, mencakup: rumah tangga, sekolah, dan masyarakat.
4.      Komponen pendidikan, mencakup: dasar, tujuan, materi, metode, media, evaluasi, Administrasi biasa, dana, dan sebagainya.

0 komentar: